Baru-baru ini, AELTC (All England Lawn Tennis Club, Klub Tenis Lapangan Seluruh Inggris) membuat rencana untuk melakukan ekspansi terhadap Wimbledon. Rencananya, area yang menjadi tempat dilangsungkannya turnamen Grand Slam Wimbledon ini akan ditambahkan 39 lapangan baru. Ekspansi Wimbledon ini akan membuat area Wimbledon yang sebelumnya 41 hektar menjadi 115 hektar.
Sayangnya bagi AELTC, realisasi rencana ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak warga setempat dan anggota parlemen di daerah bersangkutan yang menolak rencana ekspansi ini. Menurut mereka, pembangunan ini tidak memberikan manfaat bagi warga setempat dari segi ekonomi.
Kasus ini kemudian dibawa ke Balai Kota London. Pada hari Jumat tanggal 27 September WIB (malam ini), kita akan mendapat jawaban apakah mereka menyetujui rencana ekspansi Wimbledon dari AELTC. Lalu, apa saja yang sudah kita ketahui dari rencana ini dan kenapa rencana tersebut menemui hambatan? Berikut adalah penjelasan singkatnya.
Alasan AELTC Ingin Melakukan Ekspansi terhadap Wimbledon
AELTC mengatakan jika lapangan-lapangan yang ada di Wimbledon sudah ketinggalan zaman dari segi fasilitas untuk lapangan latihan, laga kualifikasi, maupun untuk laga resmi. AELTC berencana untuk menambahkan lapangan berkapasitas 8.000 kursi untuk laga resmi, serta 38 lapangan lainnya untuk lapangan latihan dan laga kualifikasi. Menurut AELTC, jumlah penonton akan meningkat dari angka 40.000 ke 50.000 per harinya dengan ekspansi ini.
Selain itu, mereka berharap jumlah penonton harian saat turnamen kualifikasi akan meningkat ke angka 10.000 penonton. Ini tentunya lebih banyak dari 2.000 penonton harian di Bank of England di Roehampton, yang saat ini menjadi tempat dilangsungkannya kualifikasi turnamen Wimbledon. Tentunya, lebih banyak penonton berarti lebih banyak uang yang diraih.
Alasan Penolakan Ekspansi Wimbledon
Para warga setempat berpendapat bahwa ekspansi tidak diperlukan karena Wimbledon akan tetap menjadi turnamen terbesar berdasarkan sejarah dan reputasinya. Selain itu, akan ada penggundulan sebanyak 300 pohon di area sekitar Wimbledon. Lalu, mereka juga mengatakan bahwa rencana tersebut akan menciptakan “kompleks industri tenis” yang sangat besar, dengan jalur sepanjang sembilan kilometer yang tidak akan beroperasi hampir sepanjang tahun.
Anggota parlemen Fleur Anderson dari Partai Buruh Inggris bahkan sampai mempertanyakan rencana ekspansi ini dari perspektif hukum. “Wimbledon itu lahan terbuka metropolitan yang dilindungi dan terdaftar pada Kelas II. Ini berarti butuh ‘keadaan yang sangat khusus’ agar area ini dapat dibangun ulang atau diekspansi,” jelas Anderson.
Awal Mula Perselisihan
Diketahui jika AELTC akan melakukan ekspansi di area lapangan-lapangan golf yang mereka miliki. Pada saat mereka membeli lapangan-lapangan golf di area Wimbledon dari Dewan Merton pada tahun 1993 seharga 5,2 juta pound sterling, AELTC ternyata menandatangani perjanjian yang menyetujui bahwa mereka tidak akan menggunakan lahan tersebut selain untuk tujuan rekreasi atau sebagai ruang terbuka untuk khalayak umum. Beberapa kelompok warga setempat berpendapat bahwa mereka telah melanggar janji tersebut dengan rencana ekspansi ini.
Selain itu, diketahui juga jika AELTC menawarkan setiap klub golf yang menyewa lapangan-lapangan tersebut untuk menyerahkan lapangan mereka lebih awal pada tahun 2018 dengan kompensasi sebesar 85 ribu pound sterling. Padahal, penyewaan lapangan tersebut seharusnya tidak akan usai hingga tahun 2041. Secara tidak mengejutkan, semua klub golf yang ditawarkan setuju untuk memberikan lapangan mereka.
Peran Balai Kota London
Balai Kota London kemudian dipanggil untuk menyelesaikan masalah ini. Alasannya karena lahan yang dipermasalahkan terletak di dua wilayah, yaitu Merton dan Wandsworth. Merton sudah setuju mengenai ekspansi ini di bulan Oktober 2023 lalu, sementara Wandsworth menolak rencana ekspansi ini sebulan kemudian. Ini lah sebabnya kasus ini kemudian dibawa ke Balai Kota London.
Sayangnya, Sadiq Khan, yang merupakan Wali Kota London, tidak akan menjadi wasit pada kasus ini. Hal itu disebabkan karena dia secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap rencana ekspansi Wimbledon. Karenanya, Wakil Wali Kota London, Joanne McCartney, akan menggantikan peran Khan sebagai wasit pada kasus ini.
Lalu, bagaimana nanti Balai Kota London akan memutuskan kasus ini? Akan kita tunggu hasil keputusan mereka pada malam ini.
Simak informasi olahraga terbaru secara lengkap di shotsgoal.com.