Fabio Quartararo, pembalap andalan Monster Energy Yamaha, kembali menjadi sorotan dalam ajang MotoGP Prancis 2025.
Insiden yang melibatkan Quartararo di Sirkuit Le Mans tidak hanya mengecewakan penggemar tuan rumah, tetapi juga menimbulkan konsekuensi serius berupa dua hukuman yang dijatuhkan kepadanya oleh FIM Stewards. Ternyata, hukuman tersebut bukanlah yang pertama kali bagi sang juara dunia MotoGP 2021 ini, karena sebelumnya Quartararo sudah pernah diperingatkan terkait perilakunya di lintasan balap. Ikuti terus pembahasan menarik dari dunia balap MotoGP yang pastinya telah kami rangkum di SPORT INGHAVE.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Jalannya Insiden dan Hukuman yang Dijatuhkan
Pada balapan utama MotoGP Prancis 2025 di Sirkuit Le Mans, Fabio Quartararo yang start dari posisi pole sempat memimpin perlombaan meski harus menjalani dua long lap penalty akibat pergantian motor yang tidak sesuai aturan pada saat sighting lap. Namun, pada putaran keempat, kondisi hujan makin deras yang membuat Quartararo kehilangan kendali di tikungan terakhir dan terjatuh. Ia tidak mampu kembali ke lintasan untuk menuju pit dan mengganti motor dengan setelan basah, sehingga terpaksa gagal finis dalam balapan tersebut.
Setelah kecelakaan, Quartararo terlihat berusaha mengangkat motor dan ingin kembali melanjutkan balapan, tetapi para marshal meminta dia untuk menepi karena motor mengalami kerusakan dan situasi berpotensi membahayakan. Perlakuan Quartararo yang bersitegang dan menolak instruksi dari marshal ini dianggap sebagai tindakan tidak bertanggung jawab. Ia bahkan sempat marah dan memukul kursi motornya sebelum akhirnya menyerah kepada para marshal dan berjalan kembali ke paddock.
Sebuah Peringatan yang Telah Diberikan Kepada Fabio Quartararo Sebelumnya
Fabio Quartararo sebenarnya sudah pernah menerima peringatan terkait sikap dan tindakannya di lintasan sebelum insiden di MotoGP Prancis 2025. Pada sesi latihan bebas pertama (FP1) di MotoGP Spanyol 2025. Quartararo sempat bersitegang dengan marshal setelah terjatuh dan ngotot ingin kembali ke lintasan meskipun dilarang akibat kerusakan motor. Saat itu, dia hanya diberikan peringatan tanpa sanksi berat. Namun tindakan tersebut telah mencatatkan catatan buruk mengenai kedisiplinan pembalap asal Prancis ini.
Peringatan ini menjadi sinyal awal bahwa perilaku tidak mematuhi instruksi marshal bisa berpotensi menimbulkan masalah keselamatan yang serius. FIM Stewards pun memantau secara ketat sikap Quartararo selama balapan berikutnya. Saat insiden di Le Mans terjadi, tindakan serupa namun dengan eskalasi konflik yang lebih besar membuat para pengawas balapan memutuskan untuk memberikan hukuman tegas. Keputusan ini didasari oleh kebutuhan menjaga keselamatan seluruh peserta serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan balap yang ketat.
Baca Juga: Cole Palmer Siap Tinggalkan Chelsea, Bakal Gabung Manchester United?
Penjelasan Lengkap dari FIM Stewards
FIM Stewards memberikan penjelasan resmi terkait keputusan menjatuhkan hukuman kepada Fabio Quartararo usai insiden di MotoGP Prancis 2025. Mereka menilai Quartararo telah bertindak dengan cara yang tidak bertanggung jawab serta mengabaikan instruksi langsung dari para marshal di lintasan. Tindakan ini dinilai membahayakan tidak hanya dirinya sendiri, tetapi juga pembalap lain dan semua pihak yang berada di area balap. Sehingga melanggar prinsip keselamatan yang menjadi prioritas utama dalam ajang MotoGP.
Lebih spesifik, Quartararo dianggap melanggar pasal 1.21.2 dari regulasi balapan MotoGP yang mengharuskan setiap pembalap untuk berperilaku bertanggung jawab, tidak membahayakan peserta lain. Tidak mendapatkan keuntungan tidak adil, baik di lintasan maupun di pit lane. Pelanggaran terhadap pasal ini memberi tenggang waktu bagi Stewards untuk memberikan sanksi yang dianggap sesuai. Dalam kasus ini keputusan mereka adalah denda sebesar €2000 dan larangan tampil selama 10 menit pertama pada sesi latihan bebas pertama di GP Inggris mendatang.