Inter Milan sedang berada dalam masa sulit setelah mengalami kekalahan telak 5-0 dari Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions.
Kekecewaan ini bertambah dengan keputusan pelatih Simone Inzaghi yang memilih meninggalkan klub untuk bergabung dengan Al-Hilal. Situasi ini menimbulkan ketidakpastian bagi masa depan tim yang tengah bersaing di level tertinggi Eropa. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORT INGHAVE.
Keyakinan Marotta di Tengah Krisis
Beppe Marotta menegaskan bahwa walaupun situasi saat ini penuh tantangan, posisi Inter sangat stabil berkat fondasi manajemen yang telah dibangun selama beberapa tahun terakhir. Ia enggan membahas detail tentang pencarian pelatih baru secara terbuka, namun yakin manajemen klub akan bertindak untuk kepentingan terbaik Inter Milan.
“Kami bekerja untuk kebaikan Inter, dan akan selalu melakukannya dengan semangat, tekad, serta rasa memiliki yang telah kami tunjukkan dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya. Menurut Marotta, Inter Milan kini berada pada titik yang tepat untuk kembali bangkit, karena klub memiliki sumber daya serta struktur yang memadai meski harus melewati fase sulit.
Ia meyakinkan penggemar bahwa segala usaha dilakukan dengan penuh fokus dan dedikasi. “Kami memiliki fondasi yang kuat untuk bangkit dan melanjutkan perjuangan kami,” tambah Presiden Inter itu. Selalu ada harapan di balik setiap tantangan, dan Marotta percaya bahwa semangat juang anak asuhnya tidak akan pudar oleh berbagai cobaan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Baca Juga: Owen Farrell Berpeluang Kembali ke Saracens Sebagai Pemain Cadangan
Duka dan Tantangan Berat Inter
Di tengah krisis yang melanda Inter Milan, Beppe Marotta juga harus menghadapi momen emosional terkait kepergian mantan Presiden Inter, Ernesto Pellegrini. Kehadiran Marotta di pemakaman Pellegrini menggambarkan betapa beratnya tantangan yang sedang dihadapi klub sekaligus menegaskan ikatan kuat antara jajaran manajemen dengan sejarah dan nilai-nilai Inter.
Sementara itu, upaya peremajaan tim terus berjalan dengan beberapa petinggi klub yang tengah berada di London untuk membahas rencana transfer. Meskipun tanpa pelatih tetap, mereka tetap berkomitmen memperkuat skuad demi menjaga daya saing di kompetisi mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa Inter tidak boleh berdiam diri di saat krisis melanda.
Kekalahan 0-5 dari PSG bukan hanya menjadi kekalahan terbesar dalam final Liga Champions bagi Inter. Tetapi juga menjadi cambuk bagi seluruh klub untuk bangkit lebih kuat. Marotta menegaskan sikap positif di tengah kesedihan ini, “Kami tidak akan terpuruk karena satu hasil pertandingan.
Pencarian Pelatih Baru dan Persiapan Piala Dunia Antarklub
Pentingnya menemukan pengganti Simone Inzaghi menjadi salah satu prioritas utama Inter Milan menjelang FIFA Club World Cup. Meski Cesc Fabregas menjadi kandidat paling diunggulkan, negosiasi dengan Como berjalan cukup sulit dan masih dalam proses panjang. Hal ini memaksa Inter untuk mengevaluasi nama-nama lain sebagai alternatif.
Marotta menyampaikan bahwa manajemen klub sangat mempertimbangkan kecocokan pelatih baru dengan filosofi dan budaya Inter Milan. Sehingga keputusan tidak akan diambil secara terburu-buru. “Kami sedang mengevaluasi beberapa nama untuk posisi pelatih. Yang pasti, kami ingin sosok yang memahami filosofi Inter,” ujarnya penuh harap.
Turnamen Piala Dunia Antarklub menjadi momen penting bagi Inter untuk membuktikan kebangkitan mereka. Marotta menegaskan bahwa meskipun persiapan sedang berjalan. Kualitas dan keputusan tepat dalam memilih pelatih baru akan menjadi kunci kesuksesan di ajang tersebut.
Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olah raga terupdate lainnya hanya dengan klik sportinghave.com.