Warren Abrahams, mantan pelatih kepala tim wanita Wales, meninggal dunia secara mendadak pada usia 43 tahun. Abrahams wafat saat sedang berada di Kenya untuk melatih tim tujuh putri Belgia dalam turnamen Safari 7. Kepergiannya mengejutkan dunia rugby internasional karena terjadi di tengah aktivitas profesionalnya. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai rugby menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORT INGHAVE.
Belgium Rugby mengeluarkan pernyataan resmi: “Belgium Rugby berduka atas kepergian mendadak pelatih BelSevens, Warren Abrahams. Warren berada di Kenya bersama tim tujuh putri Belgia untuk turnamen Safari 7 ketika beliau meninggal dunia.”
Kepergian Abrahams menjadi kehilangan besar bagi komunitas rugby global, mengingat kontribusinya yang signifikan dalam melatih dan membimbing pemain muda selama bertahun-tahun.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Karier Abrahams di Wales
Warren Abrahams menjabat sebagai pelatih kepala tim wanita Wales dari November 2020 hingga Juli 2021. Selama masa kepemimpinannya, ia dikenal sebagai sosok yang disiplin, berdedikasi, dan memiliki kemampuan strategis yang mumpuni dalam mengembangkan potensi para pemain.
Persatuan Rugbi Wales menyampaikan dukacita mendalam melalui media sosial: “Belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada keluarga & sahabat Warren Abrahams dari seluruh insan rugbi Wales.”
Meskipun masa baktinya relatif singkat di tim nasional wanita Wales, dampak positif Abrahams terasa dalam pengembangan struktur tim dan mentalitas para pemain. Ia meninggalkan jejak yang tak terlupakan di dunia rugby Wales.
Baca Juga: Piala Dunia Rugbi Wanita: Inggris Lakukan Rotasi Besar untuk Hadapi Samoa
Kontribusi di Harlequins dan Akademi
Sebelum menahkodai tim nasional, Abrahams memberikan kontribusi luar biasa di klub Harlequins, salah satu klub Premiership Rugby ternama. Ia mengabdi di akademi Harlequins dari tahun 2011 hingga 2019, membimbing pemain muda menjadi profesional yang tangguh di lapangan.
Harlequins menyampaikan pernyataan resmi: “Semua orang di Harlequins sangat terkejut dan berduka atas meninggalnya mantan pelatih akademi, Warren Abrahams.”
Selama masa baktinya, Abrahams dikenal memiliki semangat dan komitmen tinggi dalam mengembangkan pemain. Lalu juga membentuk karakter, dan menanamkan disiplin, sehingga meninggalkan dampak jangka panjang yang dirasakan tidak hanya di klub, tetapi juga di komunitas rugby secara luas.
Warisan dan Kenangan
Kepergian Warren Abrahams meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, rekan kerja, dan seluruh komunitas rugby. Ia dikenang sebagai sosok yang berdedikasi, penuh inspirasi, dan selalu menempatkan kepentingan pemain serta tim di atas segalanya.
Belgium Rugby menambahkan, “Pikiran dan belasungkawa tulus kami bersama keluarga, teman, dan orang-orang terkasih Warren di masa yang sangat sulit ini.”
Warisan Abrahams akan terus hidup melalui pemain-pemain yang ia bimbing dan semua orang yang pernah terinspirasi oleh dedikasi serta kepemimpinannya. Dunia rugby kini kehilangan salah satu tokoh yang berpengaruh, tetapi jejaknya akan terus dikenang di hati komunitas global. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sportinghave.com.