Rory McIlroy mengungkapkan telah menolak tawaran untuk menjadi kapten sekaligus pemain di Piala Ryder mendatang. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai golf menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORT INGHAVE.
Juara Masters 2025 ini menyatakan keyakinannya bahwa mustahil menjalankan kedua peran tersebut secara optimal. Meski tidak menyebutkan edisi spesifik, indikasi kuat mengarah pada Ryder Cup 2027 yang akan digelar di Adare Manor, Irlandia.
Pemain peringkat dua dunia ini menjelaskan kompleksitas tanggung jawab kapten selama minggu turnamen. “Ada urusan media ekstra, rapat koordinasi dengan wakil kapten, dan persiapan pidato pembukaan,” ujar McIlroy di Kejuaraan BMW. Ia menegaskan bahwa besarnya skala Ryder Cup modern membuat peran ganda menjadi tidak realistis.
McIlroy menambahkan, “20 tahun lalu mungkin masih bisa, tapi dengan segala tuntutan saat ini, situasinya akan sangat sulit.” Pernyataan ini sekaligus menjadi kritik halus terhadap keputusan Keegan Bradley yang berpotensi menjadi kapten sekaligus pemain untuk tim AS.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kontroversi Kapten Bermain
Kasus Keegan Bradley menjadi pembanding menarik dalam perdebatan ini. Kapten tim AS tersebut saat ini berada di peringkat 10 klasemen kualifikasi dan berpeluang lolos otomatis jika finis di enam besar di Kejuaraan BMW. Bradley sebelumnya menyatakan hanya akan memilih dirinya sendiri jika yakin dapat membantu tim.
McIlroy menyikapi situasi ini dengan diplomatis, “Saya yakin dia salah satu dari 12 pemain terbaik AS saat ini.” Namun ia secara tidak langsung mempertanyakan efektivitas pengambilan keputusan saat seorang kapten harus fokus pada permainannya sendiri. Terakhir kali kapten bermain terjadi pada 1963 ketika Arnold Palmer memimpin tim AS.
Para veteran seperti Rickie Fowler dan Patrick Cantlay justru mendukung Bradley. Fowler yang telah lima kali tampil di Ryder Cup menyatakan, “Sulit menemukan orang Amerika yang akan membantah keikutsertaannya.” Sementara Scottie Scheffler memilih bersikap netral dengan menyerahkan keputusan akhir kepada Bradley.
Baca Juga: Miguel Angel Jimenez Juara Keempat di Firestone dengan Kemenangan Dramatis
Tantangan Operasional
McIlroy merinci berbagai kendala teknis yang akan dihadapi kapten bermain. Salah satunya adalah pembatasan jumlah sesi permainan karena beban tanggung jawab lain. “Bisakah tim kehilangan fleksibilitas karena kapten hanya bisa bermain satu sesi per hari?” tanya McIlroy retoris.
Aspek lain yang dikhawatirkan adalah gangguan konsentrasi. Persiapan strategi tim, analisis lawan, dan manajemen pemain membutuhkan fokus penuh. McIlroy menekankan bahwa Ryder Cup modern telah berkembang menjadi spektakel besar dengan tekanan ekstra di segala aspek.
Pengalaman Bradley yang baru sekali tampil di Ryder Cup (2012) juga menjadi pertimbangan. Berbeda dengan McIlroy yang sudah tujuh kali berpartisipasi, Bradley belum memiliki jam terbang tinggi dalam dinamika tim yang kompleks ini.
Masa Depan Kepemimpinan Ryder Cup
Penolakan McIlroy membuka diskusi tentang evolusi peran kapten Ryder Cup. Semakin profesionalnya turnamen ini menuntut spesialisasi peran yang jelas. “Ryder Cup 2023 menunjukkan betapa krusialnya keputusan kapten dalam menentukan kemenangan,” kata McIlroy merujuk pada kesuksesan Luke Donald.
Untuk tim Eropa, McIlroy menyarankan figur seperti Henrik Stenson atau Lee Westwood sebagai kandidat ideal kapten 2027. Keduanya memiliki pengalaman luas dan telah menyelesaikan transisi dari pemain aktif ke peran kepemimpinan.
Keputusan McIlroy ini justru memperkuat reputasinya sebagai pemikir strategis. Dengan fokus pada permainan, ia berpeluang memecahkan rekor penampilan Ryder Cup sekaligus menyumbangkan expertise-nya sebagai penasihat tim di balik layar. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sportinghave.com.