Giovanni ‘Nino’ Benvenuti, Legenda Tinju Italia Meninggal Dunia

Bagikan

Giovanni ‘Nino’ Benvenuti, petinju legendaris Italia, meninggal dunia pada usia 87 tahun. Ia mengukuhkan namanya dalam sejarah olahraga dengan meraih medali emas Olimpiade Roma 1960 di kelas welter setelah mengalahkan Yuri Radonyak dari Uni Soviet. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai tinju menarik hari ini yang telah dirangkum oleh .

Giovanni-'Nino'-Benvenuti,-Legenda-Tinju-Italia-Meninggal-Dunia

Prestasi ini membuatnya dianugerahi Trofi Val Barker sebagai petinju terbaik Olimpiade tersebut, sebuah ajang yang juga diikuti oleh Muhammad Ali (saat itu masih bernama Cassius Clay).Setelah sukses di amatir, Benvenuti beralih ke tinju profesional dan menjadi juara dunia di dua divisi berbeda. Pada 1965, ia merebut gelar kelas welter super dengan mengalahkan petinju Italia Sandro Mazzinghi.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Kariernya semakin bersinar ketika ia naik ke kelas menengah dan mengalahkan petinju Amerika Serikat, Emile Griffith, di Madison Square Garden pada 1967. Benvenuti dikenal sebagai petinju yang elegan dan teknis, dengan rekam jejak 82 kemenangan (35 KO), 7 kekalahan, dan 1 hasil imbang. Ia pensiun pada 1971 setelah dikalahkan Carlos Monzon dari Argentina, namun namanya tetap dikenang sebagai salah satu petinju terbesar Italia sepanjang masa.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Perjalanan Karier dari Istria ke Puncak Dunia

Benvenuti lahir di Istria, wilayah yang kini menjadi bagian Slovenia, pada 26 April 1938. Ia memulai karier tinju di bawah bendera Italia dan dengan cepat menanjak berkat bakat alamiahnya. Kemenangannya di Olimpiade 1960 tidak hanya membawa kebanggaan bagi Italia, tetapi juga menjadi awal dari dominasinya di dunia tinju profesional.

Selain prestasi di ring, Benvenuti juga dikenal sebagai sosok yang vokal dalam isu-isu sosial. Ia aktif menyuarakan nasib ribuan warga Italia yang menjadi korban kekerasan pasca-Perang Dunia II di wilayah Yugoslavia. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni memberikan penghormatan khusus atas kontribusinya, baik sebagai atlet maupun pejuang kebenaran sejarah.

Setelah pensiun, Benvenuti tetap dekat dengan dunia olahraga dan hiburan. Ia menjadi komentator tinju dan muncul dalam beberapa film, menjadikannya figur publik yang dicintai hingga akhir hayatnya.

Baca Juga: Juara Tinju Wanita Alycia Baumgardner, Bergabung dengan Kelompok Jake Paul

Trilogi Epik Melawan Emile Griffith

Trilogi-Epik-Melawan-Emile-Griffith

Salah satu babak paling heroik dalam karier Benvenuti adalah trilogi pertarungannya melawan Emile Griffith. Pertemuan pertama pada April 1967 di Madison Square Garden berakhir dengan kemenangan Benvenuti melalui keputusan juri, mengantarkannya menjadi juara dunia kelas menengah.

Griffith membalas kekalahan itu dengan mengalahkan Benvenuti dalam pertandingan ulang tujuh bulan kemudian. Namun, sang petinju Italia membuktikan ketangguhannya dengan merebut kembali gelar pada Maret 1968 dalam laga ketiga mereka. Trilogi ini dianggap sebagai salah satu rivalitas terhebat dalam sejarah tinju kelas menengah.

Meski akhirnya kehilangan gelar dari Carlos Monzon pada 1970, duel-duelnya melawan Griffith telah mengukuhkan reputasi Benvenuti sebagai petarung berkelas dunia dengan teknik luar biasa dan mental pantang menyerah.

Warisan Abadi Sang Legenda

Kepergian Nino Benvenuti meninggalkan duka mendalam bagi dunia tinju dan masyarakat Italia. Sebagai salah satu petinju tersukses dari Italia, ia menginspirasi generasi baru atlet dengan dedikasi dan pencapaiannya. Namanya tercatat dalam International Boxing Hall of Fame sejak 1992.

Selain warisan olahraga, Benvenuti juga dikenang karena integritas dan keberaniannya menyuarakan keadilan. Kontribusinya melampaui dunia tinju, menjadikannya simbol kebanggaan nasional Italia.

Duka turut disampaikan oleh berbagai kalangan, mulai dari petinju masa kini, pecinta olahraga, hingga pejabat pemerintah. Nino Benvenuti mungkin telah pergi, tetapi semangat dan prestasinya akan terus dikenang sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah tinju dunia. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sportinghave.com.